Senin, 28 November 2016

Pengalaman 2 tahun Ko-As di RSGM FKG UNAIR

  
Sebagai salah satu Fakultas Kedokteran Gigi tertua di Indonesia dengan akreditasi A, FKG Universitas Airlangga tentu aja punya fasilitas Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) sendiri, yang lokasinya bertempat di Kampus A UNAIR, Jalan Prof.Dr.Moestopo no.47, Surabaya. Masih banyak ya kayaknya yang belom tau? Hehehe

Di RSGM FKG Unair ini melayani pemeriksaan dan perawatan kesehatan gigi, mulai dari sariawan dan kelainan rongga mulut, tambal gigi, membersihkan karang gigi, cabut gigi, gigi palsu, implan, perawatan ortodontik (kawat gigi), sampai operasi minor kelainan rongga mulut. Tentu saja dengan tarif perawatan yang lebih murah dibandingkan dengan praktek dokter gigi pribadi atau di Rumah Sakit lain. Tapi jangan underestimate karena harga yang miring ya, kualitas pelayanan dan perawatan di RSGM tetap menjadi prioritas, dan selalu dikontrol oleh dosen-dosen tiap bagian.

Ini memasuki tahun kedua ku sebagai Ko-As di RSGM FKG Unair. Jadi setelah lulus S1 Pendidikan Dokter Gigi, mahasiswa FKG dapat memilih program studi profesi Dokter Gigi dengan menjadi Ko-As atau Dokter Gigi Muda di RSGM FKG Unair selama 2 tahun pendidikan. Disini, kami ngga lagi hanya belajar teori, tetapi mulai menerapkan apa yang sudah kami pelajari selama 3,5 tahun di Prodi S1, termasuk bagaimana cara berkomunikasi dan menangani pasien. Setelah masuk Ko-As, kami ngga semerta-merta dilepas (walaupun sudah dianggap bisa menangani pasien) untuk merawat pasien, tetap selalu ada tes persiapan terlebih dahulu, untuk benar-benar mengetahui bahwa kami siap merawat pasien.

Di RSGM FKG Unair, ngga hanya mahasiswa Ko-As saja yang bekerja disana, tapi juga ada mahasiswa Program Studi Spesialis, yang juga menangani pasien sesuai bidang Spesialisasi yang diambil. Misalnya untuk perawatan Orthodontik (yang sekarang ngehits banget di kalangan anak muda: behel!) yang ditangani spesialis Orthodonsi dan operasi gigi geraham belakang yang ditangani spesialis Bedah Mulut. Para mahasiswa Prodi Spesialis ini adalah dokter gigi yang sedang mengambil pendidikan spesialis, biasanya dikenal dengan istilah PPDGS. Dokter gigi-dokter gigi inilah yang menangani perawatan yang lebih kompleks sesuai bidang spesialisasi yang diambil.

Oke berhubung penulismasih Ko-As, jadi cerita tentang kehidupan dan pengalaman unik selama jadi Ko-As di RSGM FKG UNAIR aja ya hahaha (sekalian curhat).

Memasuki tahun kedua Ko-As, berarti aku sudah melewati putaran stase klinik dan sekarang sedang jadwal putih, yaitu mengejar menyelesaikan requirement di RSGM supaya bisa segera ikut Ujian Kompetensi Dokter Gigi. Jadi dalam waktu 2 tahun, kami melewati 9 stase putaran klinik yang mana kami harus menyelesaikan requirement setiap departemen (stase) yang kami lewati. Beban nya pun berbeda-beda tiap stase, tapi pastinya ilmu dan skill yang kami dapatkan disana akan berguna untuk kami setelah lulus dan bekerja nanti. Ke-9 stase tersebut adalah Bedah Mulut, Ortodonsia (Perawatan untuk gigi yang tidak beraturan dan tidak sesuai lengkung geligi), Prostodonsia (Gigi palsu), Periodonsia (Perawatan jaringan penyangga gigi), Pedodonsia (Kesehatan gigi anak), Radiologi, Konservasi (Restorasi dan perawatan pulpa gigi), IKGM (Kesehatan Gigi Masyarakat), dan Ilmu Penyakit Mulut. Seperti yang udah aku ceritain, beban survive di tiap-tiap stase berbeda-beda, dan setelah menjalani stase tersebut, kami jadi tau nantinya akan punya passion ke arah mana (praktisi-klinisi/akademisi/manajemen rumah sakit).

Dari semua stase yang sudah aku lewati, paling berkesan adalah satse Bedah Mulut dan Pedodonsia (Kesehatan Gigi Anak). Kalau lagi ngumpul sama teman-teman, pasti dua stase ini yang paling banyak cerita nya. Di Stase Bedah Mulut, kami benar-benar dapat banyaaaaak pengalaman klinis maupun Afektif (cie) hahaha. Selain banyak mendapat ilmu dan skill dari dosen maupun PPDGS Bedah Mulut, di stase ini tanggung jawab dan disiplin kami benar-benar diuji. Kami harus tegas, ngga boleh ragu-ragu, dan harus bisa mengerti serta bertanggung jawab atas apa yang kami lakukan, walaupun pada semua perawatan kami juga selalu harus bertanggung jawab. Dan yang paling berkesan adalah, bagaimana menghadapi dan berkomunikasi dengan pasien dengan kelainan-kelainan rongga mulut seperti kista dan tumor. Sebagai (calon) dokter gigi, kami harus bisa berkomunikasi dan menjelaskan dengan baik tentang keadaan yang dialami pasien. Harus jelas, dan diusahakan sampai pasiennya mengerti.

Pernah suatu ketika aku dan seorang teman kebagian untuk melakukan sebuah diagnosa pada kelainan di rongga mulut pasien. Keluhan pasiennya terdapat suatu benjolan di mulut yang mudah berdarah. Aku lupa detilnya. Pasien wanita usia 56 tahun, datang ditemani oleh suaminya. Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata pasien tersebut suspek epulis, yaitu suatu pertumbuhan jaringan ikat yang tipenya mudah berdarah. Kelainan ini bukan termasuk suatu keganasan, tapi lebih baik memang harus segera dilakukan perawatan pengambilan jaringan (eksisi). Pasien yang saat itu datang dengan cemas dengan keadaannya pun kemudian diberi penjelasan tentang keadaannya. Awalnya pasien tampak mengerti, dan akhirnya dilakukan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan lab dan foto rontgent. Keesokan harinya, pasien datang lagi diantar oleh anaknya. Anaknya cerita pada kami, bahwa sepulang dari RSGM kemarin, ibunya menangis di rumah, karena takut terjadi sesuatu yang parah, karena sampai diminta pemeriksaan laboratorium dan lain-lain. Aku dan temanku yang kemarin menjelaskan pada pasien jadi tidak enak hati, apa penjelasan kami kurang dimengerti. Akhirnya kami menjelaskan lagi pada anaknya bahwa kemungkinan keadaan si pasien tidak membahayakan. Ketika cek lab di RSGM, si pasien juga ngga mau ditinggal sama anaknya dan menangis. Aku dan temanku langsung ikutan baper............ Sejak saat itu, kami jadi tau gimana pentingnya penjelasan dari dokter tentang keadaan si pasien. Bagaimana dampaknya pada perasaan pasien.. :')

Pengalaman unik yang kedua adalah di stase Pedodonsia, dimana pasien kamiiii semuanyaaaaa adalah anak-anak. Sebenarnya stase ini adalah stase yang menyenangkan, karena pasien kami (seharusnya) lucu-lucu dan menggemaskan. Hanya jika............. mereka nurut, pemberani, dan nggak rewel :') Keliatan nih yang belom siap jadi ibu hahaha :') Tapi memang diantara stase yang lain, aku lebih enjoy kerja di stase ini.

Requirement perawatan di stase Pedodonsia ini juga lumayan banyak, salah satunya adalah perawatan saluran akar gigi yang mengharuskan pasien duduk tenang buka mulut dalam waktu yang nggak sebentar. Dan ini pasiennya............. anak-anak, yang selalu ngga bisa diam, yang ceria, dan hiperaktif, walaupun ngga semua pasiennya seperti itu sih. Ada juga yang diem dan kalem, saking diamnya, ditanyain apa-apa ngga dijawab :") Menganggukpun enggak :") Kejadian paling kocak adalah ketika akan menunjukkan perawatan pada dosen yang jaga, awalnya si pasien anak-anak ini sudah aku dudukkan dengan manis di atas dental chair, kemudian aku tinggal sebentar untuk melapor ke dosen. Giliran dosennya udah dateng buat ngelihat pasiennya, si pasien malah nggak ada, dan malah lari-larian kejar-kejaran sama teman-temannya :"))))) Dosennya pun karena sudah biasa menghadapi situasi kaya gini, cuma geleng-geleng dan kembali ke tempat semula, sementara aku ngejar si pasiennya lagi, ngedudukin dia di kursi gigi, dan minta tolong teman buat mengawasi. Jangan sampai si pasien keluyuran lagi..... Untuk perawatan tambal juga, dibutuhkan keadaan rongga mulut dan gigi yang akan ditambal dalam keadaan kering, tapi namanya anak kecil juga, dikit-dikit bahan tambalnya dijilat, dikit-dikit mulutnya menutup.... benar-benar stase yang butuh tenaga ekstra :')

Kira-kira itu pengalaman yang paliiiing berkesan selama Ko-As di RSGM FKG Unair. Buat teman-teman yang ingin memeriksakan giginya di RSGM FKG Unair bisa langsung datang ke alamat yang udah aku sebutkan tadi di atas yaaa. Cara pendaftarannya gampang banget, di loket pendaftaran sudah terpampang jelas alur pendaftarannya dan cukup membayar Rp 5.000,- untuk administrasi pendaftarannya. Jangan khawatir perawatannya bakal ngga secanggih di praktek dokter gigi pribadi atau rumah sakit ;;)
Loket Pendaftaran
Teman-teman seperjuangan :")
Foto bareng pasien Pedo, jaman stase yang butuh tenaga ekstra :"

Tulisan ini ditulis dalam rangka partisipasi dalam kontes Blogging Unair.
Untuk info lebih lanjut bisa klik disini.
Web

Tidak ada komentar:

Posting Komentar